Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora Pilihan

Kucing 1: Bidu

20 Desember 2019   21:55 Diperbarui: 21 Desember 2019   12:07 85 4
Dulu saya punya kucing betina. Bulunya tiga warna. Kuning, putih, hitam. Istilah Jawa-nya Telon. Kata telon berasal dari kata telu. Telu artinya tiga. Telu dan imbuhan an. Telu-an. Telon. Kucing Telon. Kucing dengan tiga warna, kuning, hitam, putih. Konon, kucing telon jantan itu langka. Sebab, sewaktu bayi, seringkali dimakan oleh ayahnya. Katanya begitu. Tapi kucing telon saya kucing betina.

Seingat saya kucing telon itu kucing pemberian. Tapi saya tidak ingat, siapa yang memberikan kucing itu kepada saya. Saya hanya ingat, Ibu yang memilihkan namanya. Kata Ibu begini,

"Iki pus e jenenge Scooby-doo wae ya. Undang-undangane 'Bidu'."

Artinya: ini kucingnya namanya Scooby-doo aja ya. Dipanggilnya 'Bidu'.

Absurd ya Ibu saya? Scooby-doo kan nama anjing. Hahaha. Tapi begitulah Ibu. Kadang dibalik keanggunan dan ke-sangatlembut-an tutur katanya, terdapat ide-ide yang out of the box dan ngagetin. Lalu saya, fans berat Ibu sejak saya lahir apalagi bila melihat Ibu begitu cantik dalam balutan kebaya Jawa, dengan serta merta menyetujui sabda Ibu tentang nama kucing saya. Inggih, Ibu. Oke, Ibu. Bidu.

Saat itu saya berusia sekitar 7 tahun. Kelas 2 SD. Dari kecil, saya senang sekali bila tiba waktunya saya menginap di rumah Eyang Putri. Rumah Eyang Putri ini berjarak sekitar 1,5 km dari tempat tinggal saya, dan 270 m dari SD tempat saya bersekolah. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun