Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Niskala

27 Agustus 2019   02:22 Diperbarui: 30 Agustus 2019   01:10 38 4
Jauh di Selatan kutangkap gigilku yang tak juga mau reda.
Kupeluk
Kupeluk
Kupeluk
Diam ia menetap lama
Berubah menjadi derai air mata

Jauh di Selatan kuusap lukaku dengan raba dan tiupan doa
Darah yang menetes tampak tak seberapa
Terjejak di butir pasir putih yang telah berabad menunggu waktu tiba

Wahai Jiwa!
Adakah yang lebih indah dari jiwa-jiwa tua yang saling berpeluk dan bersapa?
Yang getarnya mengguncang dada anak manusia?

Debur kah itu?
Gemuruh kah?
Reda
Hilang
Sayup
Hening
Sebuah tembang sunyi mengalun lembut
Seperti senandung Ibunda menidurkan Sang Permata Hati

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun