Sungguh bukan tidur senyaman di hotel berbintang dengan view pantai eksotik Amerika Latin yang bisa dia nikmati saat membuka jendela. Namun tidur semalam adalah tidur yang sungguh indah, penuh tafakur berjujur diri di hadapan Pencipta di usia yang jauh lebih muda dari yang sekarang sudah berkepala empat.
Sambil mengusap-usap kelopak mata Garfield Budi menatap nanar jam tangan digital. Masya Allah. Jam 4:30! Subuh terlewat! Kok nggak ada yang bangun sih jam segini? Budi menggoyangkan bahu Rais, Adam, Ponco, Faisal dan Denny yang masih sibuk dengan mimpinya masing-masing. Mereka bergeming.Â