30 Maret 2019 17:17Diperbarui: 13 Juni 2019 13:333855
Kenalin, namaku Pe. Setidaknya teman-temanku memanggilku begitu. Aku tinggal di Jombang, wilayah kota, Jawa Timur. Aku sedang mengenang sebuah hari di tahun 1992 saat aku berusia 16 tahun. Aku bersepeda dengan teman sekolahku, Bhre, ke Wonosalam. Iya, sepeda kayuh. Bukan sepeda motor. Perlu waktu sekitar 2-3 jam dari rumahku di area kota mengayuh sepeda ke Wonosalam. Kami -seperti biasa, seperti petualangan kami yang sudah-sudah- tak berbekal seperti anak-anak millennials zaman sekarang kalau pergi traveling. Tapi itu sangat cukup bagi kami. Hanya diri semata yang kurus gelap dekil, sepotong kaos lengan pendek dan celana pendek yang melekat di badan. Sepeser uang pun tidak. Hanya berbekal keramahan kami berdua dan keramahan penduduk sekitar perjalanan yang kami lewati yang tak sungkan menawarkan makan ketika kami singgah untuk meminta segelas dua gelas air putih.
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Akun Terverifikasi
Diberikan kepada Kompasianer aktif dan konsisten dalam membuat konten dan berinteraksi secara positif.