Ada yang hilang. Dan itu menerbitkan air mata. Biasanya ia ada. Biasanya, ia hadir: dengan sosok yang sungguh kukenali dengan baik. Berdiri tegak, gagah, tangguh. Seolah tak tergoyahkan. Di situ. Di tepi jalan di sisi kananku setiap kali aku berangkat ke tempat kerja. Menjulang. Tinggi. Dedaunan lebat menjadi mahkotanya. Pokok kambium yang kubayangkan berisi tanda tahun melingkar- lingkar di dalam tubuhnya menunjukkan betapa lamanya ia ada disana.
KEMBALI KE ARTIKEL