Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan Pilihan

Ini Gaya Sekolah Kita?

22 Februari 2014   01:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:35 106 4

Kadang, saya tidak habis pikir akan apa yang terjadi pada anak-anak sekolah di Indonesia, pada guru-guru sekolah di Indonesia, pada buku-buku sekolah di Indonesia, juga pada RPP-RPP yang dibuat oleh para pendidik di Indonesia. Mungkin, ini hanya satu contoh yang saya alami dan saya lihat pada anak-anak didik saya. Sekolah menetapkan bel masuk pukul 06.30 dan bel pulang pukul 14.45. Setidaknya, guru dan siswa harus berangkat dari rumah pukul 06.00 (yaa, kita ambil rata-rata), namun untuk menghindari kemungkinan macet atau terjadi hal-hal tak terduga, sebaiknya guru dan siswa berangkat kurang dari pukul 06.00, bahkan saya terkadang berangkat pukul 05.40. Di sekolah, siswa diharuskan mengikuti 10 jam pelajaran (10x45 menit), itu untuk yang reguler. Sedangkan untuk yang mengikuti lintas minat atau ingin mengejar mata pelajaran ke tingkat selanjutnya (kebetulan sekolah menyediakan sistem SKS) maka siswa harus menambah jam pelajarannya hingga 12 jam pelajaran, maka kemungkinan pulang adalah pukul 16.15. Sepulang sekolah, sebagian besar siswa mengikuti les tambahan mata pelajaran di bimbingan-bimbingan belajar  atau les privat, biasanya itu dilakukan siswa pada sore hari sekitar 1 jam hingga 2 jam. Saya tidak tahu mengapa sebagian besar siswa mengikuti les-les semacam itu, apakah karena siswa merasa materi yang diberikan guru-gurunya kurang? (saya rasa tidak, karena setiap di kelas, siswa selalu mengeluh materinya sudah dicukupkan saja, jangan terlalu banyak), apakah karena siswa tidak mengerti? (saya rasa tidak, karena di sekolah tempat saya mengajar, hampir setiap anak selalu menanyakan macam-macam hal yang tidak mereka pahami dan berujung dengan kalimat “Ooo, gitu ya, Bu, maksudnya. Pantesan kok.... Pantesan tadi gak nemu jawabannya.... Pantesan yang ini mah beda...” dsb, apakah karena siswa malas mengerjakan PR? (nah, saya tidak tahu, siapa tahu karena Prnya terlalu banyak sehingga menyuruh  guru lesnya untuk mengerjakan), atau hanya karena disuruh oleh orang tua mereka? (saya pun tidak tahu).

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun