Maraknya kegiatan yang terjadi dalam perkembangan Teknologi Informasi menghasilkan banyaknya data yang berasal dari berbagai bidang seperti Business, Science, Society dan sebagainya.
Sebuah data dari statista.com pada tahun 2021, memaparkan bahwa jumlah keseluruhan data yang dibuat di seluruh dunia akan mencapai 79 zettabytes, dan akan lebih dari dua kali lipat pada tahun 2025 tanpa akhir yang terlihat. Lalu dengan data sebanyak itu, bagaimana kita bisa mengidentifikasinya menjadi sebuah informasi penting?
Tentu kita tidak asing lagi mendengar istilah 'Data Mining' yaitu suatu metode yang biasa digunakan dalam proses pencarian knowledge dari sekumpulan data. Lebih tepatnya Data Mining adalah proses pengambilan pola pada data yang akan diproses dengan output berupa informasi yang sangat penting. Larose(2005) menjelaskan beberapa istilah lain yang memiliki makna sama dengan Data Mining, yaitu Knowledge Discovery in Databases (KDD), Knowledge Extraction, Data/Pattern Analysis, Business intelligence, Data Archaeology dan Data Dredging.
Seperti istilah yang sudah disinggung tadi (yaitu KDD), database dapat dikatakan sebagai landasan dasar dalam sebuah data mining. Untuk menciptakan knowledge, data-data yang sudah ada dalam database akan melewati berbagai tahapan yakni data cleaning, data integration, data selection, transformation, data mining, dan yang terakhir pattern evaluation. Dan akan terjadi iterasi bila diperlukan sampai akhirnya knowledge tersebut dapat digunakan dalam pengambilan sebuah keputusan.
Dengan kemampuan data mining yang sudah dipaparkan tadi, tidak heran penggunaannya sangat penting dalam dunia bisnis. Ada banyak hal yang perlu diolah untuk menghasilkan inovasi-inovasi hanya berdasarkan data-data yang sudah ada, dan besar kemungkinan akan menjadi kunci perubahan dari pihak terkait. Image captionData Mining.jpgTahapan Data Mining.jpg
