Tok, tok, tok. Aku mengetuk pintu kamar Dini, saat itu aku telah selesai shalat maghrib, bermaksud menengoknya yang sedang ngambek, sebelum ke mesjid untuk shalatIsya. "Dini, ini Ayah." Aku menempelkan telingaku di pintu, mencoba mendengarkan apa yang terjadi di dalam kamar. "Ayah Boleh masuk, nggak?" tanyaku lagi.
KEMBALI KE ARTIKEL