Kembali lagi mahasiswa itu mengeluh dengan hasil yang didapatkannya. Dosen itu bertanya kedua kalinya, ingin lulus, ataukah wisuda. Mahasiswa itu menjawab lagi, bahwa ia ingin wisuda pada bulan oktober. Bukan sembarang ajuan pertanyaan dosen tadi. Sebuah pertanyaan sensivitas untuk menguak apa yang sebenarnya ada di kepala mahasiswa tersebut. Sang dosen kembali bertanya dengan pertanyaan yang sama dan mendapatkan jawaban yang sama. Dosen tersebut mengatakan, jika ia tetap ingin wisuda pada bulan oktober, maka berkas laporan skripsi itu harus selesai dalam kurun waktu seminggu. Bayangkan saja, ia harus merombak dari bab 1 sampai bab terakhir. Mengkaji teori kembali, mengambil, mengolah data, bahkan menyususn laporan hasil penelitiannya. Kendati demikian, mahasiswa itu tetap ngotot ingin segera wisuda pada oktober nanti. Bahkan meyakinkan dirinya, bahwa waktu seminggu untuk merevisi laporannya dapat ditaklukkannya.