Menurut Prof. Dr. Soedijarto, M.A. hal tersebut karena setiap elemen sekolah yang disebut kondisinya jauh dari standar. Jaminan kesejahteraan seorang guru agar dapat berkonsentrasi melakukan fungsinya sebagai pengajar dan pendidik amat rendah. Dalam hal fasilitas gedung sekolah, pada umumnya gedung sekolah kita hanya berupa ruang kelas tanpa halaman, tanpa lapangan olahraga, tanpa ruang perpustakaan, serta tanpa ruang kerja guru. Dalam hal sumber belajar, buku pelajaran sangat terbatas, laboratorium baik IPA maupun Bahasa umumnya tidak ada atau tidak difungsikan, kebun botani tidak ada. Dalam hal metode pembelajaran, kondisinya sangat tradisional karena tidak ada penujang. Kurikulum sangat sarat materi yang tidak mengutamakan esensial, fungsional, dan relevan. Sedangkan dalam hal tujuanyang harus dicapai, antara yang seharusnya dan dalam praktik jaraknya demikian jauh.
Jelasslah sekolah yang kedudukannya sangat strategis sampai saat ini belum bisa berfungsi dengan optimal untuk menyiapkan generasi muda yang meniliki kemampuan, nilai dan sikap yang dituntut oleh masyarakat Indonesia yang sedang membangun kehidupan Negara menuju bangsa modern. Jika sekolah-sekolah di Indonesia tetap dalam keadaan ini, sulit diharapkan bahwa fungsinya yang strategis bisa terlaksana.