Menganalisis teks dan beragam bentuk data yang lain merupakan tugas yang menantang bagi peneliti kualitatif. Menentukan bagaimana menyajikan data dalam bentuk tebel, matrijs, dan narasi memberikan tantangan tersendiri. Analisis data merupakan proses berkelanjutan yang memebutuhkan refleksi terus-menerus terhadap data, menyajukan pertanyaan- pertanyaan analitis, dan menulis catatan singkat sepanjang penelitian. Analisis data melibatkan pengumpulan data yang terbuka, tang didasarkan pada pertanyaan – pertanyaan umum, analisis informasi dari para partisipan. Dalam model analisis, peneliti mengumpulkan data kualitatif, menganalisisnya berdasarkan tema-tema atau perspektif-perspektif tertentu. Saat ini para peneliti berusaha melampaui model analiss yang sudah lazim dengan menyajikan prosedur-prosedur yang lebih detail dalam setiap strategi penelitiannya. Misalnya, strategi grounded theory kini sudah memiliki langkah-langkah sistematis dalam analisis datanya. Langkah-langkah ini meliputi, misalnya, membuat kategori-kategori informasi yang diperoleh (open coding), memilih salah satu kategori dan menempatkannya dalam satu model teoritis (axial coding), lalu merangkai sebuah cerita dari hubungan antar-kategori ini (selective coding). Selain grounded theory, studi kasus atau penelitian etnografi kini sudah melibatkan deskripsi detail mengenai setting atau individu-individu tertentu, yang kemudian diikuti oleh analisis data. Penelitian fenomenologisudah penerapkan analisis terhadap pernyataan-pernyataan penting, generalisasi unit-unit makna. Penelitian naratif melibatkan penceritaan kembali cerita-cerita partisipan dengan menggunakan unsur-unsur struktural, seperti plot, setting, aktivitas, klimaks, dan ending cerita. Pada intinya, proses-proses dan istilah-istilah dalam strategi penelitian kualitatif berbeda satu sama lain dalam hal analisisdatanya.