Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Kurangnya Minat Membaca Siswa Sekolah Dasar

3 Januari 2025   17:15 Diperbarui: 3 Januari 2025   17:12 40 2
Minat membaca adalah salah satu aspek penting yang mendasari keberhasilan
pendidikan, khususnya di tingkat Sekolah Dasar (SD). Kemampuan membaca yang baik
tidak hanya berpengaruh pada prestasi akademik, tetapi juga pada perkembangan
keterampilan berpikir dan kemampuan menulis anak di masa depan. Namun, meskipun
kesadaran akan pentingnya literasi semakin meningkat, minat baca di kalangan siswa SD
di Indonesia masih tergolong rendah. Berdasarkan laporan dari UNESCO (2020),
Indonesia berada di peringkat yang cukup rendah dalam hal literasi di Asia Tenggara, yang
menunjukkan adanya kesenjangan yang besar dalam budaya membaca di kalangan
generasi muda Indonesia.
Salah satu penyebab utama rendahnya minat membaca adalah kebiasaan
membaca yang belum terbentuk dengan baik di lingkungan keluarga. Penelitian yang
dilakukan oleh Sari dan Haryanto (2021) menunjukkan bahwa banyak anak yang tidak
terbiasa melihat orang tua mereka membaca, sehingga mereka tidak memiliki contoh
konkret yang bisa diikuti. Di banyak keluarga, orang tua sering kali lebih sibuk dengan
pekerjaan atau aktivitas lain yang dianggap lebih mendesak, dan tidak memberikan
perhatian yang cukup untuk menumbuhkan minat baca pada anak-anak mereka.
Selain itu, masalah akses terhadap bahan bacaan yang menarik dan berkualitas
juga menjadi kendala besar. Banyak sekolah, terutama yang berada di daerah terpencil,
tidak memiliki fasilitas perpustakaan yang memadai dan koleksi buku yang sesuai
dengan minat serta usia siswa. Ristanto (2020) mengungkapkan bahwa banyak sekolah
di daerah-daerah sulit yang tidak memiliki buku-buku yang dapat memotivasi siswa
untuk membaca lebih banyak. Keterbatasan dana untuk pengadaan buku dan bahan
bacaan lainnya juga memperburuk kondisi ini.
Perkembangan teknologi digital juga berperan dalam mengalihkan perhatian
anak-anak dari kegiatan membaca. Meskipun teknologi memberikan banyak kemudahan
dalam mengakses informasi, Novianti (2020) menyebutkan bahwa banyak anak lebih
tertarik menggunakan gadget mereka untuk bermain game atau menonton video,
dibandingkan membaca buku. Ketertarikan terhadap hiburan digital ini sering kali
mengurangi minat anak untuk membaca bahan bacaan yang lebih edukatif.
Selain faktor tersebut, pendekatan pengajaran yang diterapkan di sekolah juga
turut mempengaruhi minat baca siswa. Taufiq (2021) mencatat bahwa pengajaran yang
terlalu teoritis dan kurang melibatkan metode yang menyenangkan atau interaktif sering
kali membuat siswa merasa jenuh. Kurangnya pendekatan yang lebih kreatif dalam
mengajar membaca dapat membuat anak merasa kurang tertarik untuk melanjutkan
kegiatan tersebut.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun