Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Dramaturgi (Erving Goffman)

23 Juni 2023   16:14 Diperbarui: 23 Juni 2023   17:04 519 0
Dramaturgi adalah suatu pendekatan teoritis dalam sosiologi yang memandang interaksi sosial sebagai pertunjukan teater. Konsep ini dikembangkan oleh Erving Goffman, seorang sosiolog terkenal, dalam karyanya yang berjudul "The Presentation of Self in Everyday Life" dan "Frame Analysis".

Dalam dramaturgi sosial, Goffman menggunakan analogi teater untuk menjelaskan bagaimana individu memainkan peran dalam interaksi sosial sehari-hari. Seperti dalam pertunjukan teater, setiap individu memiliki peran yang mereka mainkan, memiliki dialog dan skenario tertentu, dan berinteraksi dengan orang lain dalam sebuah "lakon". Tujuan utama individu dalam dramaturgi sosial adalah mengelola kesan dan citra diri mereka kepada orang lain.

Beberapa konsep penting dalam teori dramaturgi sosial Goffman termasuk:
1. Front stage (panggung depan)
Ini adalah tempat di mana individu berinteraksi secara langsung dengan orang lain dan berusaha mempertahankan citra diri yang diinginkan. Mereka menggunakan berbagai tanda simbolis, bahasa tubuh, dan perilaku untuk mengesankan orang lain.
2. Back stage (panggung belakang)
Ini adalah tempat di mana individu dapat "melepaskan topeng" dan berperilaku lebih spontan tanpa perlu mempertahankan citra diri. Di panggung belakang, mereka dapat bersantai, menghilangkan ketegangan, atau mengevaluasi pertunjukan mereka di panggung depan.
3. Impression management (manajemen kesan)
Ini merujuk pada upaya individu untuk mengontrol bagaimana orang lain memandang mereka. Individu menggunakan strategi seperti penyesuaian perilaku, penampilan fisik, dan manipulasi bahasa tubuh untuk menciptakan kesan yang diinginkan.
4. Sign vehicles (kendaraan tanda)
Ini merujuk pada berbagai elemen simbolis yang digunakan individu untuk menyampaikan pesan tentang diri mereka. Contohnya termasuk pakaian, aksesori, bahasa, ekspresi wajah, dan gerakan tubuh.

Teori dramaturgi sosial Goffman menyoroti pentingnya peran, simbol, dan interaksi sosial dalam memahami dinamika kehidupan sehari-hari. Ia berpendapat bahwa individu tidak hanya berperan sebagai aktor, tetapi juga sebagai penonton yang memperhatikan dan menilai pertunjukan orang lain. Dalam perspektif ini, interaksi sosial dianggap sebagai suatu pertunjukan teater yang rumit dan terus-menerus.

Dramaturgi sosial menggarisbawahi bahwa interaksi sosial adalah suatu bentuk pertunjukan di mana individu secara aktif berperan dan mengelola citra diri mereka. Konsep dramaturgi memberikan wawasan tentang bagaimana orang berinteraksi, bagaimana mereka membentuk dan mempertahankan identitas, dan bagaimana mereka berusaha mengendalikan persepsi orang lain tentang diri mereka

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun