Perjalanan hampir sampai di sekolah, sekitar pasar Papungan, namun siapa sangka sepeda motor yang saya kendarai menyenggol sepeda motor yang berada tepat di depan saya. Sayapun terpelanting ke arah kanan dan tepat menyenggol sepeda motor yang melaju dari arah yang berlawanan.
Braaaaagh! Terjatuh dan diam tak bergerak, namun mulut tak berhenti beristighfar sambil membatin, Ya Allah, saya kecelakaan, Ya Allah kok nggak ada yang menolong.
Sejurus kemudian ada yang menghampiri dan menanyakan, masih bisa berjalan Bu? Saya jawab, tidak. Akhirnya saya digotong beramai-ramai dievakuasi ke pinggir jalan.
Saya melihat sekeliling, ada famili yang mendekat dan menawarkan untuk menghubungi keluarga, saya iyakan. Sambil menunggu kedatangan keluarga, saya masih bisa menghubungi teman guru. Yang akhirnya datang dan selanjutnya diputuskan saya dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan pertama.
Masuk ke ruang UGD, ditanya-tanya dan akhirnya setelah ditensi, dibersihkan lukanya dan diolesi obat. Setelah itu difoto rontgen untuk mengetahui sejauh mana tindakan yang akan diambil. Hasil rontgen dikonsultasikan kepada dokter tulang yang kebetulan hanya berpraktik tiap hari Senin dan Kamis saja.
Maka karena hari itu belum bisa diambil tindakan, sayapun disuruh pulang. Keesokan harinya disuruh kembali dan daftar lagi di Poli Tulang.
Sampai di rumah, banyak tetangga dan famili yang menjenguk untuk mengabarkan bagaimana keadaan saya pasca kecelakaan. Salah satu ada yang menyarankan untuk dibawa ke Solo saja, pusat bedah tulang yang bisa dibilang sangat bagus.
Dengan mempertimbangkan banyak hal, terutama untuk segera mendapatkan pelayanan, akhirnya saya dan keluarga memutuskan berobat ke Solo. Tujuannya adalah RSUI Kustati, yang banyak mendapat testimoni bagus dari teman dan saudara yang kebetulan pernah berobat ke sana.
Saya yakin, RS lainnyapun juga bagus, namun saya harus memilih salah satu diantaranya. Bismillah. La haula wala quwwata illa billah. Allah yang akan memudahkan semuanya.
Hikmah dari peristiwa ini:
1. Jangan tergesa-gesa dalam berkendara. Apalagi jalan raya sangat ramai dan hampir semua ingin cepat sampai tujuan. Sehingga saling mendahului.
2. Dalam menentukan tindakan pengobatan, pilih yang terbaik setelah dimusyawarahkan dengan keluarga.
3. Musibah bisa menghampiri siapa saja, tetap semangat untuk sehat.
4. Menyesal wajib, namun jangan sampai berlebihan.
5. Jalani, syukuri dan nikmati.
Semoga bermanfaat.
Salam dan bahagia.