Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ruang Kelas

Autobiografi Siti Nadiatun Nailah

5 Mei 2023   10:16 Diperbarui: 5 Mei 2023   10:48 97 0
• ORIENTASI

 Nama lengkap saya adalah Siti Nadiatun Nailah. Saya lahir di Tangerang, Provinsi Banten pada tanggal 05 Maret 2007.

 Saya merupakan anak pertama. Ayah saya bekerja sebagai wirausaha dan Ibu saya sebagai IRT. Saya memiliki adik laki-laki yang berbeda 9 tahun.

 Saya memulai pendidikan di TK Al-Muhajirin, saya belajar baca dan tulis. Setelah saya beranjak 6 tahun, saya bersekolah di SDN Kampung Bambu |||.
Ketika saya berumur 12 tahun, saya lulus dan bersekolah di SMPN 2 Curug. Setelah lulus SMP, saya bersekolah di SMAN 3 Kabupaten Tangerang.

• PERISTIWA DAN MASALAH

MASA KECIL DI SD
 Saat saya masih berada di kelas 1 saya adalah anak yang pendiam dan pemalu. Namun, ketika kelas 3 saya mulai bermain dengan teman-teman dan mulai membuka diri. Pada saat kelas 5, saya dijadikan ketua kelompok berdasarkan urutan rangking, dan di sana saya belajar untuk bertanggung jawab dan memimpin.

 Pada saat itu juga saya dipilih untuk mengikuti lomba, yaitu ilmu pengetahuan alam dan saya memenangkan juara 2. Setelah itu, berlanjut ke tingkat Kabupaten. Namun, saya hanya lolos sampai tahap kedua.

 Ketika saya kelas 6, saya mengikuti lomba pengetahuan umum dan memenangkan juara 3. Lalu saat hampir mendekati UN, sekolah saya mengadakan tryout di SMP Permata Hati dan saya berhasil meraih peringkat 10 dari 300 siswa. Sebelum UN, saya fokus belajar dan akhirnya saya memenangkan juara 3 seangkatan dan itu membuat saya bangga dengan kerja keras saya sendiri.

BERTEMU DENGAN SOSOK SAHABAT
 Waktu berlalu dan saya beranjak ke SMP kelas 1, di sana pertama kali saya bertemu dengan sahabat yang memiliki satu hobi dan cocok satu sama lain, kami sering bercanda dan tertawa.

 Ketika kami lulus, kami memilih sekolah yang berbeda. saya memilih SMAN 3 Kabupaten Tangerang dan jurusan MIPA, sedangkan dia memilih jurusan tata boga di SMKN 7 Kabupaten Tangerang. Setelah lulus pun kami tetap berkomunikasi dan bermain bersama saat ada waktu luang.

LOMBA MEWARNAI DAN MENGGAMBAR
 Ketika saya kelas 1, saya mengikuti lomba mewarnai, tetapi tidak menang. Saat kelas 7, saya mengikuti lomba menggambar dan mewarnai poster tetapi, tidak juga menang. Ketika kelas 9, saya menggambar perayaan 17 Agustus dan tidak diumumkan siapa pemenangnya.

 Meskipun saya memiliki bakat dalam menggambar, saya tidak memiliki bakat dalam mewarnai. Masih banyak orang yang lebih pandai dalam hal tersebut. Mungkin bisa juga karena saya kurang kreatif dalam menggambar. Hal tersebut, memotivasi saya untuk meningkatkan kualitas gambar dan mewarnai saya.

MASA-MASA COVID-19
 Semenjak adanya virus Corona, sekolah tatap muka diliburkan dan hanya bisa belajar daring. Semenjak itu juga saya menjadi malas belajar dan rangking saya turun, yang tadinya rangking 1 menjadi rangking 8. Namun, selama masa tersebut saya menjadi memiliki waktu luang untuk belajar bahasa Jepang dan memperdalam agama.

PERTEMUAN DENGAN ORANG ASING
 Ketika saya kelas 9, di mana masih masa COVID. Saya menjadi sering bermain game di rumah dan saya untuk pertama kalinya memiliki teman yang berasal dari luar negeri. Hal tersebut membuat saya ingin menguasai bahasa Inggris dan akhirnya saya meminta untuk di les kan. Setelah itu, nilai bahasa Inggris saya meningkat, yang tadinya memerlukan bantuan ayah saya, akhirnya bisa mengerjakan sendiri. Hal itu juga mengubah kebiasaan saya yang tadinya hanya membaca komik berbahasa Indonesia, kini saya menjadi terbiasa untuk membaca komik berbahasa Inggris.

 Orang tersebut bukan hanya membuat saya ingin belajar bahasa Inggris namun juga Prancis. Dia adalah orang yang sibuk, sehingga Ia begitu menghargai waktu dan itu memotivasi saya untuk lebih memanfaatkan waktu sebaik-baiknya.

LDKS OSIS
  Di masa SMA ini, saya mencoba untuk lebih aktif dan lebih berani, saya pernah mencoba untuk mendaftar menjadi anggota OSIS. Namun, gagal karena tidak aktif saat LDKS walaupun saya sudah lulus tahap wawancara. Proses penyeleksian begitu ketat dan harus disiplin dari pagi hingga sore. Walaupun saya tidak lolos, setidaknya saya telah mencoba.
 
• REORIENTASI

 Dari kisah saya, ada kegagalan dan ada keberhasilan, semuanya mempunyai makna masing-masing bagaimana cara kita menanggapinya. Meskipun gagal berulang kali, saya tidak akan menyerah, karena saya percaya jika usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil.
Perjalanan masih panjang dan masih banyak mimpi yang harus diraih.


KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun