Bu Tati memandang ke arah motor yang sedang terparkir di teras rumahnya. Pikirannya melayang membayangkan kejadian sore itu, saat Yuli, anak Bu Tati, memboncengkannya ke rumah Bu Tun, bidan desa yang selalu ramai pasien. Sore itu Bu Tati merasa badannya meriang. Ia meminta Yuli mengantarkannya ke rumah Bu Tun untuk periksa dan minta obat.
KEMBALI KE ARTIKEL