Mohon tunggu...
KOMENTAR
Worklife

Ngenum? Kerja apa Liburan?

1 September 2021   11:59 Diperbarui: 1 September 2021   12:11 437 4
Lebih suka kerja apa liburan?

Bukan suatu kebohongan jika saya katakan lebih menyukai liburan dari pada bekerja. Meskipun, terkadang kerja sebagai suatu kebutuhan yang kita rindukan. Karena, kedua kegiatan ini memang memiliki moment kebosanan.

Sebagai seoran insan, rasa bosan bukan hal baru lagi. Itu suatu kenormalan yang sering kali menghampiri. Lalu, bagaimana jika bekerja dan liburan menjadi satu paket yang bisa kita nikmati. Menarik bukan?

Tentu begitu menarik, ketika kita bisa mengisi pundi-pundi rupiah ke dalam rekening pribadi. Bonus lainnya, kesegaran mental karena berlibur menjadi daya tarik yang tidak bisa dihindari. Bisa menjalani keduanya dalam satu peran adalah salah satu impian para pencari kerja seperti saya. Tapi, apakah ada kerja seperti itu, menjadi tanda tanya besar sering kali.

Katakan saja contoh misal yang menjadi trand anak muda. Seperti youtuber yang banyak menarik minta. Namun, dari sekian pilihan kerja apa liburan, ada satu yang menarik bagi saya pribadi dan saya rasa banyak orang bisa menjalaninya.

Pernah mendengar istilah ngenum?
Atau sekitar awal tahun 2021 ini, pernah ada seseorang yang mengetuk pintu?
Dia mengenakan rompi warna biru tua dengan tulisan "Sensus Penduduk" yang besar di bagian punggung. Jangan khawatir, ia datang ditemani Pak RT setempat.
Saya rasa, itu contoh sederhana yang skala besar orang tahu tentang enumerator data.

Bagaimana kita mengenalnya? Seorang petugas lapangan yang disebut tukang sensus? Itu tidak salah, sih. Memang petugas lapangan atau enumerator data.

Kembali ke pertanyaan awal. Petugas inilah, satu contoh bekerja ala liburan. Atau seperti pertanyaan kedua, ini salah satu contoh tugas enum. Enum atau dikenal dengan enumerator penelitian.

Dalam KBBI, enumerator dijelaskan sebagai seorang petugas lapangan yang membantu tim survei dalam kegiatan pengumpulan data. Jadi, enum alias enumerator ini adalah para pekerja yang terjun langsung di lapangan. Pekerja yang berhubungan langsung dengan responden.

Untuk itulah, enum bekerjanya berpindah di banyak lokasi. Seperti sedang traveling begitu 'kan?
Seru nggak sih?

Seru dong. Jalan-jalannya gratis pulangnya rekening sudah terisi. Kok bisa? Ya karena enum itu sedang bekerja bukan sekedar liburan.  

Interest lainnya, enumerator itu tinggal jalan dan membawa diri. Semua biaya biasanya akan ditanggung oleh lembaga yang merekrutnya. Baik dari baiaya transportasi, akomodasi, kkmunikasi dan lainnya. Itu masih hitungan biaya perjalanan ya. Sepulang nanti, setelah data clean baru akan dikirimkan fee atau gaji sebenarnya. Well, ketika ngenum mari kita nikmati. Anggap saja sedang liburan sosial. Menambah jumlah nama yang masuk dalam draft perkenalan. Menarik sangat bukan?

Namun, pekerjaan satu ini juga tidak sembarang langsung daftar yo. Sebelum itu, ada beberapa hal yang perlu dilakukan dan persiapkan. Utamanya sih, kesiapan mental. Diterima apa ditolak, he. Karena, tidak menutup kemungkinan, saat menerima email balasan. Ada kalimat perintah untuk melanjutkan langkah berikutnya atau kalimat sopan nan ramah bernada lembut bahwa anda kurang beruntung.

Well. Acara penerimaan dan penolakan wajar dalam hal pekerjaan. Pentingnya, jangan menyerah dan coba lagi. Seperti halnya mendaftarkan diri sebagai calon enumerator suatu riset atau studi. Sebelum itu, cek yuks persiapannya.

Sebagai enumerator, ada beberapa skill yang perlu disiapkan.

MEMILIKI JIWA SOSIAL YANG TINGGI

Seorang petugas lapangan, akan berhubungan langsung dengan para responden sebagai subjek survei. Nah, hal ini berarti kita akan bertatap langsung dan berkomunikasi dengan banyak orang. Karakteristik dan pemikiran setiap orang yang berbeda harus mampu untuk kita hadapi. Karena itu, seorang enumerator harus memiliki jiwa sosial yang tinggi.

KOMUNIKATIF

Selain jiwa sosial yang tinggi. Enumerator juga semestinya memiliki skill komunikasi yang mumpuni. Bertata bahasa yang sopan dan ramah, agar si responden tidak bosan atau malah emosi dengan cara kita bertutur. So, komunikasi yang baik sangat diperlukan dalam menjalankan tugas sebagai enumerator.

ANALISIS YANG KUAT

Enumerator berkaitan dengan data lapangan yang merupakan data mentah untuk kembali diolah. Untuk itu, dalam hal menjalankan tugas seorang enum harus memiliki analisis yang kuat dan tajam. Hal ini untuk menterjemahkan hasil dari pengumpulan data yang dilakukan.

TELITI DALAM SETIAP DETAIL

Satu tambahan yang diperlukan juga. Selain memiliki analisis yang tajam, seorang pengumpul data juga harus detail. Data-data yang dikumpulkan dari lapangan harus dicek dan diteliti dengan detail. Jangan sampai melewatkan sesuatu yang penting untuk penelitian. Karena kecerobohan itu sangat berefek dalam hal data mendata.

BACKGROUND PENDIDIKAN YANG SELARAS

Poin ini memang tidak selamanya dipakai. Namun, dalam merekrut seorang pekerja. Tentu saja, background pendidikan menjadi salah satu pilihan yang akan diutamakan juga. Jangan khawatir, meskipun hal ini cukup penting. Pendidikan yang selaras bisa saja antrian lebih belakang dari pengalaman yang panjang. Meskipun tidak menutup kemungkinan akan langsung diskip. Kasus dalam hal ini misalkan riset tentang kesehatan yang dimana ketika di lapangan akan menggunakan alat-alat kesehatan. Tentu saja, jurusan kesehatan memiliki pengaruh penting.

Baiklah. Itu beberapa skill yang perlu dipersiapkan sebelum mencalonkan diri sebagai seorang enumerator.

Satu hal, beberapa kali ikut sebagai enumerator. Ada satu kriteria yang seringkali dicantumkan dalam selebaran perekrutan adalah pengalaman. Seorang pendaftar dengan pengalaman tentu akan lebih diutamakan untuk diterima.

Namun, jangan khawatir. Setiap yang berpengalaman tentu saja pernah menjadi yang pertama bukan? Dari itu, beberapa saran yang bisa saya ulas adalah :

Pertama, selama di kampus sering-seringlah ikut kegiatan berorientasi lapangan. Ikutlah berorganisasi, baik itu dalam atau luar kampus. Yakinlah, poin ini akan membantu dalam hal persyaratan nantinya.

Kedua, cari informasi guys. Jangan vakum dengan menunggu disuapi terus. Seorang enum itu harus mandiri. Banyak loh, informasi tentang perekrutan enum.

Ketiga, mendaftarlah. Coba saja mendaftar terus menerus. Sekali ditolak, besok coba lagi. Tim survei tidak hanya satu. Penelitian tidak hanya sekali tetapi sering kali. Jadi jangan patah semangat. Yuks daftar.

Keempat, ini murni pengalaman pribadi sih. Sebagai seorang yang pemula banget dan butuh pengalaman. Ikut pengumpul data terkecil di lingkungan masing-masing. Tahukah anda yang saya maksud?

Well, ada satu unit pengumpul data dasar di dusun masing-masing. Pengumpul data yang kadang secara sukarela tanpa ada fee yang menemaninya. Tapi, peran mereka lumayan penting dalam lingkup masyarakat paling bawah sampai ke lingkup atas. Tebak sajalah. Sudah dibilangin, enumerator itu mandiri.


KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun