Siang itu cuaca terasa teduh. Semilir angin bertiup menuruni lereng perbukitan yang meliuk-liuk. Jalan yang penuh dengan kelok dipadati kendaraan berlalu-lalang. Aku melirik jam tangan sambil membersihkan embun yang tersisa. Sudah pukul dua. Berarti sudah dua jam sejak aku menerjang derasnya hujan dari kota hingga sampai di wisata Puncak Dua.
KEMBALI KE ARTIKEL