Seorang petani bekerja mengelola tanah dengan menanam tanaman padi, buah-buahan, sayur-mayur, bunga, ataupun komoditi lainnya. petani di desa yang pelosok walaupun memiliki hasil panen masih saja tergolong masyarakat miskin, karena kebanyakan di desa desa pelosok terdapat hasil panen yang gagal, rugi, serta harga hasil panen tidak sesuai dengan modal nya. " pupuk semakin mahal dan susah dapatnya " ucar pak suwarno petani tebu, pupuk non organik sudah untuk merata sampai ke desa desa dan hasilnya petani susah mendapatkan harga dan kwalitas yang sesuai untuk tanaman mereka, dan apalagi kebanyakan di desa desa tanahnya menyewa, keuntungan yang didapat dari hasil bertani sangat menipis. "Harga nya jika dari subsidi pemerintah 100-300 an, jika tidak subsidi bisa sampai 400 an" ucar pak agus (petani). Petani menyebutkan perbandingan harga yang mahal antara pupuk yang diberikan oleh pemerintah yang susah di dapatkan dan non pemerintah dengan harga yang fantastis. Itu lah mengapa petani di desa masih tergolong masyrakat miskin karena untuk mendapatkan hak nya sendiri pun mereka masih kesusahan, apalagi jika panen nya gagal itu membuat petani merasa kecawa dan kehilangan modal untuk ia membeli bibitnya. Kegagalan sering terjadi karena cuaca yang tidak menentu seperti kemarau panjang, dan hujan lebat, sSerta apabila Hama yang banyak menyerang tumbuhan. "Semoga saja pupuknya bisa merata di serluruh wilayah, dan harga nya masuk akal" ujar bapak waluyo (petani padi), beliau berharap semoga harga dan stok pupuk bisa merata di seluruh wilayah dan harga nya masuk akal oleh kantng petani.
KEMBALI KE ARTIKEL