Apa mungkin pemberian nama kategori Lyfe memiliki makna kompleks seperti jurnal yang Stuart Bartlett dan Michael L Wong tulis berjudul "Defining Lyfe in the Universe: From Three Privileged Functions to Four Pillars", dipublikasikan pada laman National Center for Biotechnology Information (NCBI) Amerika, yang intinya menawarkan kosakata baru pengganti kata Life yaitu Lyfe.
Karena kata Life tidak bisa mengakomodasi keseluruhan proses hidup manusia (ditinjau dari kelimuan astrobiologi dan exobiologi yang bersifat scientific), sedangkan Lyfe bisa. Mengutip bagian abstrak jurnal tersebut, "Lyfe is defined as any system that fulfills all four processes of the living state, namely: dissipation, autocatalysis, homeostasis, and learning".
Tapi sepertinya ga seberat itu ya. Mulanya terpikir Lyfe singkatan mudah dari Lifestyle. Tapi Kompasiana sudah memiliki kategori tersendiri untuk Lifestyle yang di Bahasa Indonesiakan menjadi Gaya Hidup. Berarti bukan Lifestyle.
Berbekal keterangan dari artikel yang dimuat di situs Kompas, berjudul "Kompasiana Luncurkan Kategori buat Anak Muda" dikatakan bahwa "pemilihan kata ini konon akrab di telinga anak muda yang masih memiliki makna kehidupan", kemudian lahirlah tiga poin analisa sederhana alasan dibalik pemberian kata Lyfe.