Senyummu indah bagai mentari,
Namun hatimu tersimpan duri.
Tangis perlahan kau sembunyi,
Di balik tawa yang pura-pura berseri.
Langkahmu ringan menyapa dunia,
Tapi jiwamu penuh nestapa.
Hati yang rapuh tak bersuara,
Menahan luka yang tak terkira.
Di malam sunyi kau lepaskan duka,
Menangis diam tanpa sesiapa.
Mengapa bahagia terasa fana,
Saat jiwa terus meminta lega?
Semoga waktu menjadi penawar,
Menghapus tangis yang masih mengakar.
Dan senyummu tak lagi samar,
Menyinari hati yang ingin bersabar.