Menyapa pantai dengan lembut dan setia. Â
Meski badai mengamuk di kejauhan sana, Â
Ia kembali, membawa rindu tanpa jeda. Â
Pasir tak pernah lari meski terkikis, Â
Menyambut ombak yang datang silih berganti. Â
Dalam pelukan riak yang tak henti, Â
Ada cinta yang tumbuh dalam kesunyian abadi. Â
Tak pernah laut lelah kembali, Â
Meski jarak memisahkan di kala surut. Â
Kesetiaan mereka terukir dalam detak bumi, Â
Seperti janji yang tak pernah terserut. Â
Begitu pula hati yang mencinta dalam diam, Â
Tak pernah lepas, tak pernah hilang arah. Â
Meski dunia bergolak tak tentu rupa, Â
Setia itu ada, di antara debur dan tanah. Â