Ada jejakmu yang tertinggal di hati, Â
Seperti angin, lembut tapi menusuk, Â
Membawa rindu yang tak pernah redup.
Waktu berlalu, namun bayangmu tetap, Â
Menyusup di sela mimpi yang kelam, Â
Setiap detik terasa begitu hampa, Â
Karena kenanganmu tak mau lupa.
Bibir ini tak lagi menyebut namamu, Â
Tapi hatiku selalu merapal bisu, Â
Di setiap sudut, engkau hadir kembali, Â
Meski perih, takkan pernah terganti.
Dan aku berdiri di tepi waktu, Â
Mengenang kita yang tak pernah satu, Â
Sebuah cerita yang terhapus separuh, Â
Namun kenangannya tak pernah pulih.