Benih kecil di tengah tanah kering,
Menyiraminya dengan harapan yang samar,
Meski hari-hari sepi tanpa kepastian.
Mentari datang, menyengat perlahan,
Hujan tak selalu turun membasahi,
Namun benih itu tetap teguh dalam diam,
Menanti saatnya ia tumbuh dan berdiri.
Terkadang malam terasa begitu panjang,
Rasa lelah merayap di balik doa,
Namun kesabaran terus berakar dalam,
Di kedalaman hati, ia tak pernah menyerah.
Aku menanti mekar yang tak tergesa,
Sebab kutahu keindahannya bukan untuk cepat,
Saat tiba waktunya, ia akan menjulang,
Mekar penuh di atas tanah cobaan.
Dan ketika kesabaran itu akhirnya berbunga,
Aromanya menyelimuti jiwa yang letih,
Membawa pesan bahwa setiap penantian,
Akan indah, jika kau tak henti berharap.