Dalam sunyi ia tidur di bawah langit,
Meski musim berganti tanpa tanda,
Akar-akar harap tak pernah mati.
Waktu berjalan dengan langkah lembut,
Menyentuh mimpi yang tersembunyi dalam,
Kesabaran menjadi tanah yang subur,
Menjaga benih yang perlahan berkembang.
Hujan cobaan turun dengan derasnya,
Namun kesabaran menyerap setiap tetes,
Mengalirkan kehidupan ke dalam mimpi,
Hingga perlahan ia mulai bersemi.
Dan di atas kesabaran, mimpi menggapai,
Menghiasi langit dengan warna-warni,
Sebab dalam hati yang sabar, tak ada yang sia-sia,
Mimpi pun tumbuh, menjadi nyata.