Di mana sejarah dan iman bersatu,
Ada pesona yang menyelimuti,
Naungan payung di Kota Nabi.
Dalam keheningan pagi,
Saat matahari baru terbit lembut,
Payung ini berdiri megah,
Memancarkan pesona yang abadi.
Bayangan yang membentang luas,
Menyentuh hati setiap pengunjung,
Naungan yang memberi ketenangan,
Di antara riuh doa dan zikir.
Setiap lipatan, setiap jahitan,
Menjadi saksi perjalanan suci,
Pesona payung ini menggambarkan,
Cinta dan rahmat yang tiada tara.
Saat fajar menyinari kota,
Payung ini tetap setia berdiri,
Menghadirkan keindahan yang tenang,
Menjadi simbol kasih dan pengertian.
Di bawah naungan yang megah ini,
Setiap langkah terasa penuh arti,
Pesona Kota Nabi bersinar lembut,
Menggugah jiwa untuk terus mencari.
Dan saat malam tiba dengan damai,
Payung ini tetap menjadi cahaya,
Pesona yang takkan pernah pudar,
Menjaga kehangatan dan kedamaian.