Menyapa jiwa yang tenang, merangkai doa indah.
Dalam sunyi tarawih, hati terbuka lebar,
Bersujud penuh makna, tulus dalam ibadah.
Riuhkan hati dengan Quran yang agung,
Lantunan ayat suci, menyirami batin yang lapang.
Puasa berdiam, hikmah tiada terkira,
Menghadirkan kedamaian, menyapa jiwa yang lelah.
Dalam puasa, tajalli kasih-Nya memancar,
Seperti embun pagi, menyegarkan hati yang rapuh.
Berbagi dengan yang kurang, mencipta kebahagiaan,
Ramadhan menyapa jiwa, membangkitkan kemanusiaan.
Puisi ini mencoba merangkai indahnya bulan suci Ramadhan dan bagaimana momen-momen tersebut menyapa jiwa dengan ketenangan, keikhlasan, dan kedamaian.