Keabadian merona di peluk senja.
Angin peluk tubuhnya, waktu terhenti,
Dalam detik yang abadi, cinta terpatri.
Pohon tua bersaksi, masa tak terbatas,
Daunnya jatuh, namun akarnya abadi.
Seperti waktu yang tak terungkap,
Keabadian tercipta, di setiap hela napas.
Biru langit menyaksikan, cerita tak berujung,
Matahari terbenam, tetap bersinar hingga keabadian.
Cahaya merona, memeluk hati yang tulus,
Dalam puisi keabadian, cinta abadi menyatu.