Dalam hening malam, getaran hati terhempas.
Janji yang pudar, mimpi yang terpecah,
Di antara reruntuhan, kekecewaan merayap.
Matahari terbenam dalam kehampaan,
Warna-warna sirna, tinggal kelabu kesedihan.
Kata-kata palsu, seakan pedang tajam,
Melukai kepercayaan, merobek-robek hati.
Langkah terhenti di lorong kecewa,
Dalam senyap, terdengar getaran getir.
Bunga-bunga harapan layu tak berdaya,
Meninggalkan aroma kepedihan yang mendalam.
Hujan kecewa turun membasahi jiwa,
Tetesan getir mengalir di wajah yang terhempas.
Dalam sunyi, kerinduan memeluk pilu,
Seakan semua yang diharapkan sirna dalam sekejap.
Namun, di sela-sela kecewa yang melanda,
Muncul kekuatan baru, semangat yang tegar.
Dari reruntuhan, tumbuh bunga kebijaksanaan,
Melambung tinggi di langit kehidupan.
Kecewa adalah pelajaran, guru yang tegas,
Mengajar tentang keterbatasan dan realitas.
Meski getir, ia adalah bagian dari perjalanan,
Menuju matahari terbit, di balik awan kelabu.