Panic Buying di Awal Pandemi, Menguntungkan atau Merugikan?
29 Agustus 2020 19:29Diperbarui: 29 Agustus 2020 19:383605
Di awal pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia membuat banyak masyarakat diserang kepanikan akan wabah tersebut. Rasa panik itu membuat masyarakat berbondong-bondong memborong masker, hand sanitizer bahkan sembako pun mereka borong dalam jumlah yang tak kalah banyak.
Kegiatan dari memborong segala macam barang seperti sembako dan lainnya yang dilakukan oleh para masyarakat Indonesia tersebut disebut sebagai panic buying. Panic buying atau dalam Bahasa Indonesianya adalah pembelian dalam keadaan panik, merupakan suatu kegiatan membeli barang dengan jumlah yang banyak yang mana dilakukan karena rasa panik ataupun khawatir bahwa akan terjadinya sesuatu hal yang buruk menimpa mereka.
Para masyarakat Indonesia melakukan panic buying ini dikarenakan kondisi mereka yang diserang oleh rasa panik akan hadirnya wabah COVID-19 di Indonesia, sehingga mereka mulai memborong segala macam kebutuhan seperti masker, hand sanitizer dan sembako karena mereka takut dan cemas kesulitan untuk mendapatkan stok barang dan untuk mengantisipasi kenaikan harga sembako dikemudian harinya.
Tidak hanya itu saja, alasan terjadinya panic buying juga dikarenakan kebiasaan masyarakat Indonesia yang suka mengikuti apa yang dilakukan oleh orang lain. Mereka melihat beberapa orang melakukan hal tersebut membuat mereka yang mungkin awalnya merasa tenang mejadi kalut dan cemas sehingga mengikuti juga kegiatan tersebut.
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Akun Terverifikasi
Diberikan kepada Kompasianer aktif dan konsisten dalam membuat konten dan berinteraksi secara positif.