Terenyuh pilu darah membeku
Berjajar di atas kepala yang berliku
Memikirkan ucapan demi ucapan yang menerorku
Kulihat seluet burung dara berjajar diatas tali hitam
Bercengkrama saling mengindahkan dunia kelam
Kebahagiaan yang terpancar dari sanubari dalam
terkadang sakit tercubit beribu-ribu ketam
Ucapan mereka bagai tahi yang jatuh dari barisan burung dara
Tak terhindar jika lengah tanpa menengadah kesana
Menimpa sebagian yang terlewat hilang entah kemana
Telinga ini penuh dengan tahi yang melejit memenuhi rongga
Mojokerto, 16 Desember 2019 20:16