Buku fiksi tanpa gambar mungkin masih ada gunanya, tapi bagaimana jika buku fiksi tanpa percakapan atau dialog?
Kalau cerpen tanpa dialog masih okelah, karena siapa tahu saja itu adalah cerpen eksperimental yang berusaha menjadi unik demi pencapaian estetik.
Namun, bagaimana jika novel tanpa dialog? Apalagi jika novel itu beratus-ratus halaman? Pasti malas banget bacanya! Benar?
Kalau saya sih, bilang benar paket banget.
Dialog dalam fiksi itu fungsinya adalah untuk membuat tokoh karaktermu menjadi lebih hidup.
Selain itu, dialog juga akan membuat karya fiksi kita menjadi tidak membosankan.
Namun, membuat dialog yang bagus itu memang butuh latihan dan kesabaran.