Menatap tajam barisan kata
Kemarin kita masih berbagi kisah
Mendengar nyanyian hati terpendam
Kita dipertemukan melalui kesengajaan yang indah
Menjalin patahan ranting di atas jarak
Aku, kamu, kita memang berbeda
Tapi tujuan kita dalam jembatan yang sama
Kita pernah tertawa
Kita pernah kecewa
Kita pernah menangis
Semua terekam dalam kenangan waktu
Kita pernah berpacu dengan waktu
Berlarian bersama ombak kehidupan
Menggoreskan tinta merah pada dinding maya
Menembus kabut harapan
Kita bisa saja hilang arah
Meremuk bersama tujuan
Walau harapan serumit kalkulus
Namun peluang tak terbatas
Kini kita sudah sampai diujung penantian
Terima kasih untuk diri kita yang hebat