Film ini mulai tayang di Indonesia pada tanggal 15 Mei 2024, hingga hari ini sukses tembus lebih dari 2,5 juta total penonton di bioskop Indonesia. Film ini menjadi film drama keluarga terlaris No.1 Thailand sepanjang masa. Siapa sangka, Film How to Make Millions Before Grandma Dies merupakan debut dari 2 pemeran utama yaitu Billkin Putthipong Assaratanakul (M) dan Taew Usha Seamkhum (Amah). Walaupun masi terhitung baru tetapi acting keren dari pemeran M dan Amah sukses membuat satu bioskop menangis.
Awal cerita Film How to Make Millions Before Grandma Dies adalah menceritakan seorang anak keturunan Tionghoa Thailand yang bernama M mempunyai nenek yang biasa dipanggil dengan sebutan Amah. Suatu hari Amah didiagnosis terkena penyakit kanker usus stadium akhir. M sebagai cucu Amah yang memiliki sifat cuek memutuskan ingin merawat amah dengan tujuan awal agar mendapatkan warisan dari Amah. Ide ini muncul karena dia melihat sepupu dari sisi ayahnya yaitu Mui yang merawat kakek mereka yang biasa dipanggil dengan sebutan Agong. Mui mendapatkan warisan berupa rumah karena ia merawat Agong selama sakit hingga akhir hayat Agong.
Seiring berjalannya waktu M pun mulai peduli dan merasakan ketulusan kasih sayang kepada Amah hingga melupakan niat awal untuk mendapatkan warisan. Namun, selang beberapa bulan penyakit Amah pun semakin parah hingga pada akhirnya Amah meninggal dunia. Dibalik itu semua ternyata Amah telah menyiapkan warisan untuk M berupa uang yang ada di rekening bank Amah. Akhir cerita dari Film How to Make Millions Before Grandma Dies membuat satu bioskop menangis karena hubungan antara M dan juga Amah, pasti beberapa dari kalian yang tumbuh besar dirawat oleh nenek dapat merasa relate dengan film yang satu ini.
Tujuan awal saya menonton film ini awalnya ingin melihat aktris favorit saya Tu Tontawan Tantivejakul (Mui). Selain itu juga film ini sangat ramai diperbincangkan warganet di media sosial. Siapa sangka film sangatlah worth it untuk ditonton hingga sudah dua kali saya menonton film ini. Tak tahu seberapa banyak air mata yang mengalir dari mata saya sepanjang menonton film ini. Film yang bertema kekeluargaan ini memiliki daya tarik tersendiri, banyak sekali pesan sederhana namun sangat mendalam yang dapat kita ambil. Film ini mengajarkan bahwa yang berharga bukanlah uang ataupun warisan, namun waktu dan juga kenangan yang diciptakan bersama orang tersayang lah yang terpenting.