Culture Shock (Gegar Budaya) pertama kali diperkenalkan oleh antropologis bermana Obeng pada tahun 1960 untuk menggambarkan respon yang mendalam dan negative dari depresi, frustasi dan disorientasi yang dialami oleh individu-individu yang hidup dalam suatu lingkungan budaya yang baru (dukutip dari Dayaksini, 2012; 265).