lari berarak, tak tau kemana arah gerangan
malam suram, angin mendayu sendu
mengiringi, langkah rapuh hati yang luluh
saat ku meraba, bayang semu nan bergelora cinta
saat itu, leherku berkalung cinta kekasihku
mereguk kasih, menanti dan menanti ....
kau tuangkan asmara membara dalam darahku
waktu itu, kau ucap...
" jangan mengiri pada siapa, hanya aku disini untukmu"
" yang lain bukan, tapi hanya aku satu"
tapi janji tinggal janji, .... bualan tak berarti..
namun desir nadi masih memanggilnya...
nampak murka hanya wajah...
merasuk relung hati nan kecil...
kekasih tak mampu terhapus ....
walau dusta dan kecewa kian meraja