Saya mau tanya, seberapa jauhkah Anda memiliki keinginan untuk menjaga dan melestarikan budaya kita? Apa sih yang sudah Anda lakukan untuk menjaga dan melestarikan budaya kita? Banyak yang memberikan jawaban-jawaban klise seperti,
"gue cinta Indonesia, kok". Tetapi ketika ditanya seberapa jauh atau apa saja sih hal yang sudah dilakukan untuk menjaga budaya Indonesia, banyak yang hanya diam. Saya kadang-kadang hanya tersenyum simpul, ketika seringkali ada yang marah-marah di dunia maya dengan kata-kata kasar, ketika jaman-jamannya Tari Pendet itu diisukan di "curi" oleh Malaysia. Banyak orang sibuk menggunjing Malaysia, padahal sebenarnya mereka pun tidak melakukan apa-apa untuk menjaga budaya itu sendiri. Di sela-sela hiruk pikuknya kota Jakarta, dengan segala kesibukan dan kehedonisannya, saya perlu menaruh rasa hormat saya kepada salah seorang warga Indonesia yang sudah 44 tahun terus menerus menjaga dan melestarikan budaya Indonesia, melalui sanggar tari Balinya, yaitu LKB Saraswati. Siapa dia? Bapak I Gusti Kompyang Raka. LKB Saraswati ini eksistensinya sudah tidak perlu diragukan lagi. Pernah bekerjasama dengan almarhum Elfa Secioria, Erwin Gutawa, Swara Mahardika, Tommy Page, dan musisi serta seniman lainnya, semakin mewarnai kiprah LKB Saraswati dalam mengepakkan sayapnya. Saya kebetulan bergabung di sanggar ini sejak Februari lalu, setelah saya magang di Jakarta. Rasa rindu saya yang begitu hebat akan tari Bali lah yang akhirnya membawa saya untuk mengikuti sanggar LKB Saraswati ini. Beberapa kali saya bertemu dengan Pak Kompyang, dan setiap saya melihatnya, saya bisa melihat dedikasinya yang begitu tinggi terhadap seni, terutama tari Bali. Dedikasi yang tinggi ini, tidak hanya tertanam pada diri Pak Kompyang saja, tetapi pada semua seniman-seniman Bali yang terlibat didalamnya, baik itu para pelatih dan juga para penabuh gamelannya. Dan yang saya salut dengan Pak Kompyang adalah, beliau tidak tertutup dengan budaya lainnya. Kalau Anda dulu pernah menonton acara Indonesia Mencari Bakat di Trans TV, pernah LKB Saraswati berkolaborasi dengan tim Rumingkang (tim penari Jaipong asal Jawa Barat). Oh, iya LKB Saraswati juga mengisi acara di Java Jazz 2012 kemarin, lho. Jadi secara tidak langsung juga membuat budaya Indonesia ini, khususnya Tari Bali semakin dikenal oleh dunia internasional. Pak Kompyang juga sering sekali datang ke tempat latihan saya di Taman Ismail Marzuki, untuk memantau para penari dan juga ketika pelajaran menabuh gamelan. Beliau bahkan tidak segan-segan untuk memarahi kami, jika kami ada detil gerakan atau ekspresi yang salah, atau bahkan menyebut gerakan kami jelek. Sangat apa adanya. Mungkin ada yang beranggapan bahwa berkolaborasi dengan musik atau budaya lain akan melunturkan budaya itu sendiri. Tapi pemikiran seperti itu, tidak berlaku untuk Pak Kompyang. Pak Kompyang justru selalu mencari cara agar tarian dan gamelan Bali dapat terus diterima. Berkolaborasi dengan musik modern baginya bukan masalah. Justru dengan cara itu, budaya Bali akan dapat terus diterima dan dapat terus diperkenalkan kepada generasi muda, dengan mengikuti perkembangan jaman. Salut deh! Dan memang cara itu cukup ampuh untuk memperkenalkan budaya kepada anak-anak muda.
KEMBALI KE ARTIKEL