Melon komersial di Indonesia dikenal sejak dimasukkannya varietas
Sky Rocket pada tahun 1970-an (Tjahjadi, 1987). Tetapi sampai saat ini kebutuhan benih oleh petani dipasok dari luar negeri. Benih mempunyai kontribusi dalam usahatani melon mencapai antara 32 - 47%, menyamai kebutuhan tenaga kerja. Pada umumnya benih yang diintroduksi adalah hibrida superior untuk sifat tertentu, sehingga bila biji F2 ditanam kembali, tanaman generasi F2 tersebut akan menurun hasilnya, baik mutu, ukuran buah maupun ketahanannya terhadap cekaman lingkungan, dan penyakit layu. Petunjuk teknis ini disusun sebagai pedoman pelaksanaan produksi benih inti dan benih penjenis varietas-varietas unggul tanaman melon.
KEMBALI KE ARTIKEL