Leher jenjang itu tak lagi indah ternoda badai hitam kelam
Kuah asa dan rasamu membanjur luka
Sentuh dengan kasih penuh mesra dan makna
Hati yang rapuh belum kunjung sembuh
Kuizinkan luka menganyam suka agar tetap teguh
Biar saja dunia porak poranda, tapi jiwa musti berdiri kukuh
Kumesrai diri dengan limpahan syukur atas nikmat yang telah kutempuh