Rasa-rasanya baru kemarin pertemuan sederhana yang berkesan itu terjadi atas takdir Tuhan, padahal telah lewat berselang dua tahun lalu.
Ombak kerinduan menghantarkanku menuliskan kenangan perjumpaan bersama yang tersayang, terkasih, yang kuhormati, layaknya menyambut kedatangan kedua orang tuaku sendiri.
Senyum mengembang saat jumpa pertama, pelukan tulus dan binar mata bahagia dari bunda Roselina dan Ayah Tjipta, sungguh menggetarkan hatiku.
Emosi jiwaku merayapkan syahdu dan haru yang teramat sangat.
Luapan keceriaan yang terpendam mengalir deras dalam suasana perjamuan makan yang penuh kehangantan.
Itulah momen kali pertama diriku berjumpa dengan Bunda dan Ayah setelah dua tahun berinteraksi melalui Kompasiana, kala itu.
Nyata di depan mata, mimpi bersua dengan beliau berdua terwujud adanya atas pinta melalui doa.
Aku bersyukur atas nikmat silaturahim bersama orang-orang terkasih seperti Bunda dan Ayah.
KEMBALI KE ARTIKEL