Malu-malu untuk diungkap
Sekiranya pori-poriku bisa berteriak
Dia mewakili puisi-puisiku di jalan senyap
Duhai, dirimu disana,
Masihkah kau goreskan pena?
Berisikan tentang kerinduanmu padaku
Itu yang sering kau katakan, dulu.
Kini, hanya senyap yang menyelimuti
Rindu ini jadi tak berarti
Kala diam hanya jadi satu-satunya pilihan
Untuk meredam semua teriakan yang tertahan.