Pada cerita tiga puluh senja di bawah nabastala yang tak begitu biru
Berbagi bahu untuk haru yang tak terjelaskan
Mengembalikan doa yang pernah dilangitkan
Melompati masa berharap arunika lekas berganti sandykala
Tuhan
Di mana lagi bisa ku jumpai tawa seindah candra?
Lima belas insan dengan berbagai pendirian
Namun bersatu dalam nuraga
Senja yang ku hitung dengan lara kini berganti jadi kirana setelah ku baca dalam sebuah prosa