Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora Pilihan

Jika Ingin Maju, Berdamailah dengan Masa Lalu

30 September 2020   13:00 Diperbarui: 30 September 2020   13:02 159 8
Kehidupan itu terus bergerak, mengalir dan mengalami perubahan dan tidak bisa dihindari. Tugas manusia untuk terus menyempurnakan menyesuaikan dengan arah tujuan yang diinginkan. Umumnya manusia menginginkan kehidupan terus menjadi lebih baik keadaanya dari hari ke hari, dari masa ke masa. Saat ini sudah banyak terjadi perubahan yang dirasakan, salah satunya dengan berkembangnya teknologi informasi dan transportasi yang semakin canggih memudahkan kehidupan manusia. Akhirnya semakin  mendekatkan manusia satu dengan lainnya walau berbeda negara, bahasa, kulture dan terhubung walau dengan jarak jauh yang dapat menghadirkan keharmonian pikir dan perilaku dalam hidup.

Begitu juga konteks kehidupan bernegara, utama bagi bangsa Indonesia yang telah mengalami masa penjajahan ratusan tahun oleh bangsa asing karena Indonesia memiliki kekayaan alam yang gemah ripah. Sangat menyedihkan karena bangsa Indonesia menjadi budak di negerinya sendiri dan diperlakukan tidak manusiawi. Tidak terbayang bagaimana saat itu nenek moyang kita menjalani kehidupan keras yang sangat jauh dari sikap perilaku manusiawi.

Setelah kemerdekaan, bangsa Indonesia masih menghadapi situasi yang tidak mudah, apakah akibat penjajahan ratusan tahun yang membentuk rasa cemas dan takut sehingga masyarakat mudah terpancing atau terprovokasi oleh orang-orang yang mempermainkan keadaan. Hingga terjadi kisah tragis kemanusiaan yang memakan korban jiwa sangat banyak orang tidak bersalah, dan bertolak belakang dengan hak azasi manusia (HAM). Masyarakat Indonesia berhasil diadu domba yang memicu keadaan semakin menegangkan dan tidak ada yang bisa mengatasinya.

Apalagi perkembangan teknologi informasi saat itu jauh dari berkembang seperti sekarang untuk memudahkan memahami kondisi yang terjadi dan menghindarinya agar tidak menjadi korban akibat kesalahan pahaman nasional. Keadaan yang sangat membingungkan karena pihak yang satu mengklaim dirinya yang paling benar dan menuduh pihak lain bersalah dan dianggap membahayakan, begitu sebaliknya yang berujung saling menyakiti. Kejadian ini membuat trauma bagi setiap orang yang merasakan situasi masa itu.

Hadirnya film dokumenter yang bermaksud sebagai pengingat sejarah kelam tersebut agar tidak terulang kembali kejadian yang sama namun saat ini dirasakan justru memicu gaduh karena masyarakat belum siap menerima kisah tersebut sebagai takdir bangsa Indonesia yang sudah berlalu, jika tidak memiliki kekuatan prinsip dan mudah terombang ambing akan sulit menerima takdir ini.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun