engkaulah bunyi
yang bersembunyi di relung hati
menggema mengirama
tatkala sepi menjalari rinduku yang papa
duh, Nyai
mengapa kau tinggalkan wangimu di rongga hidungku?
sehingga tak dapat kukenali lagi wangi lainnya
duh, Nyai
engkaulah penjajah yang dengan sengaja menaruh cinta pada asmaraku yang duafa
dan aku pun menyerah!