Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Kumpulan Puisi: Panas

16 Desember 2020   16:07 Diperbarui: 16 Desember 2020   16:14 300 22
***
cinta itu seperti cuaca
berubah-ubah mengikuti musimnya
dingin, ketika musim kangen tiba
panas, ketika musim kawin tiba
panas dingin, ketika sedang "begitu" kepergok calon mertua.
weladalah!
hancur mina!

***
ini pendapat Joni;
bahwasanya surga itu kenyal dan berbukit, bisa juga disebut neraka yang asyik; panas membakar gairah
dan itu ada pada tubuh wanita; tersembunyi di balik celana dalamnya, katanya.
aku menceletuk; "ah, dasar kau muka selangkangan!"

***
cemburuku; panas!
sepanas secangkir kopi yang baru saja kuseduh
kuseruput, lalu kusemburkan tepat ke foto muka pacarmu yang belagu itu
cuihh!

***
-Termometer Cinta-

sebaiknya mari kita ukur saja panas suhu tubuh kita, kekasih
agar dapat diketahui, siapakah di antara kita yang lebih membara kobar asmaranya.

*****

itulah beberapa puisi "Panas" persembahanku, semoga dapat menghangatkan suasana.
Salam Kompasiana.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun