cinta itu seperti cuaca
berubah-ubah mengikuti musimnya
dingin, ketika musim kangen tiba
panas, ketika musim kawin tiba
panas dingin, ketika sedang "begitu" kepergok calon mertua.
weladalah!
hancur mina!
***
ini pendapat Joni;
bahwasanya surga itu kenyal dan berbukit, bisa juga disebut neraka yang asyik; panas membakar gairah
dan itu ada pada tubuh wanita; tersembunyi di balik celana dalamnya, katanya.
aku menceletuk; "ah, dasar kau muka selangkangan!"
***
cemburuku; panas!
sepanas secangkir kopi yang baru saja kuseduh
kuseruput, lalu kusemburkan tepat ke foto muka pacarmu yang belagu itu
cuihh!
***
-Termometer Cinta-
sebaiknya mari kita ukur saja panas suhu tubuh kita, kekasih
agar dapat diketahui, siapakah di antara kita yang lebih membara kobar asmaranya.
*****
itulah beberapa puisi "Panas" persembahanku, semoga dapat menghangatkan suasana.
Salam Kompasiana.