Kutau walau aku menuliskan surat ini buatmu tentu tak lagi kau membacanya tapi aku tetap menulisnya sebagai bukti bahwa kau adalah kawanku yg telah gugur di medang juang.
Kawanku sondang.
Bara api yg berkobar dalam dadamu menyala dan menghanguskan tubuhmu, kau berjalan didepan istana seolah kau ingin berpesan pd kami kalau diistana itu raja tak lagi layak.
Kawanku sondang
Kau telah mengalahkan api dengan panasnya, kau telah mengalahkan diam dgn kematian.
Kawanku sondang
Kau tetap hidup dlm dada kami, kau telah tapakkan kakimu di sejarah bangsa
kau telah tunjukkan kepahlawananmu
biarlah aku mencatatnya sebagai pahlawan hukum
yah pahlawan hukum karna kau telah menentang hukum negeri dgn hukum tuhanmu.
Kawanku sondang
kutitipkan surat ini pada kawan2ku, semoga dgn surat ini perjuanganmu sampai ditangan mereka.
Kawanku sondang
Teriring doa untukmu, tenanglah dialam sana. Biarlah kami yang tak tenang mengenangmu.
Hormatku
Kawanmu di simpang jalan.
