Seorang pembesar menceritakan kisah-kisahnya yang pisau, lebih banyak bertemu musim kemarau ketimbang hujan yang menyejukkan. Lebih banyak berhadapan dengan air mata dibanding tawa.
Perjalanan hidupnya diposting di media sosial, menjadi viral, dijadikan buku hingga cetak ulang.
Saat kubaca, penderitaannya hanya setengah penderitaanku.
KEMBALI KE ARTIKEL