Waktu itu, aku seperti penjual putu, yang selalu berharap: suaraku kau dengar, wangi pandannya hinggap pada mancung hidungmu, dan manis gula jawanya menggiurkan lidahmu.
Kau tak harus memanggilku, tapi tahu bahwa hawaku telah sampai ke rumahmu.
Kini, aku dan kau telah menjelma kita