terlintas mengiang di kepala
memuji dan mendaba seorang mahluk yang sempurna diciptkanNYA
tergores sebuah huruf dalam lembar putih bersih
hingga tersusun sebuah kata namun terasa abstrak dan ilusi yang tercatat
tarian pena tak mau mengalah mencoret trus untuk sebuah karya
mulai dari senyuman sampai keindahan ada tertulis di sajak
gelontoran tinta terus mengalir
dan dalam khayal sang penyair mulai merasa
ada rasa yang tak mungkin bisa di catat
terlalu indah untuk dituliskan dalam sajak
terlalu berandai jika dipuji dengan bidadari
dia bukanlah bidadari yang turun dari khayangan
seperti dongeng masa joko tingkir
dia juga bukanlah bunga mawar indah yang dikerumunin serangga
dia hanya seorang ciptaanya yang paling indah
dilukisan mata seorang pemuja
nama sederhana sebagai pengungah rasa
menyentuh dalam rasaku yang telah lama hampa
mungkin berlumut oleh rasa ego
dan kesenangan yang melanda
terimaksih untuk sebuah nama
dan syukur untukNYA yang menciptakan
walau tak akan pernah untuk menjadi nyata
hanya khayal saja sudah cukup untuk hamba