Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Pertamax, Dilema Harga Mahal namun Sebanding dengan Waktu yang Didapat

5 Desember 2022   20:05 Diperbarui: 5 Desember 2022   20:08 92 0
Tak ada yang berbeda hari ini, semua rutinitas boleh dikatakan normal seperti biasa. Setiap pagi melakukan persiapan sebelum masuk kerja dengan membaca beragam artikel untuk dijadikan referensi menulis saat di kantor.

Setelah pulang tepat pukul 4 sore, saya tak beranjak ke rumah, seperti biasa melakukan kegiatan organisasi disela lelah bekerja. Lantas baru magrib pulang ke rumah.

Magrib itu, bensin motor sedikit lagi habis, biasa efek bolak balik sana sini ngebolang terus sering kali meminjamkannya pada teman bukan atas dasar ikhlas tapi terpaksa.

Kembali, saat bensin habis memutuskan mengisi bensin di pom. Kaum 'elit' seperti saya rela antri di garis pertalite, mengisi bensin full tank, sekitar Rp20.000-an sangat pas untuk 2 hari kedepan.

Kecuali kalau kepepet waktu, biasanya saat antri di pertalite suka balik kanan, langsung ke Pertamax. Lagi-lagi alasannya karena mengefesienkan waktu, jadi tak perlu memakan waktu lama untuk mengantri.

Tetapi, jika dipikir ulang, saya sedikit heran kenapa alasan beralih dari Pertalite ke Pertamax atas dasar waktu? Atau hanya alibi saat saya males antri.

Padahal jika alasannya adalah mengefisienkan waktu, kenapa waktu saya yang seolah produktif hanya terjadi di pom bensin saja? Kenapa tidak diterapkan pada kehidupan secara keseluruhan? Seperti misalnya enggan menunda waktu untuk belajar.

Seuntai kisah soal perkara pom bensin ini memberikan hikmah besar dalam hidup saya. Banyak tabir-tabir kehidupan yang ternyata bisa diambil dari beberapa kebiasaan, kekesalan bahkan dari rasa sabarnya mengantri saat mengisi Pertalite menjadi hikmah besar dalam hidup.

Kembali menyoal soal Pertamax, katanya jenis yang satu ini memberikan manfaat yang luar biasa untuk mesin, tapi tak hanya itu waktu yang berharga juga ikut dibeli disana.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun